SEORANGPENGGUNA TELAH BERTANYA đ #sad ending apa perbedaan dari "Witch", "Wizard", "Sorcerer", dan "Mage" padahal artinya sama2 penyihir? INI JAWABAN TERBAIK đ bahasa Inggris Apa perbedaan antara penyihir, penyihir, penyihir dan penyihir? Untuk Penyihir dan Penyihir, itu adalah penyihir yang sama tetapi perspektif yang berbeda. penyihir itu berarti Penyihir Penyihir itu
sadending yaitu akhir cerita yang berujung dengan kesedihan atau tidak mnemukan jln keluar suatu masalh. jikq happy ending yaitu akhir cerita yang berujung bahagia,sejahtera,damai tanpa adanya suatu masalh.
Jelaskanperbedaan antara genotipe dengan fenotipe. SD. SMP. SMA SBMPTN & UTBK. Produk Ruangguru. Beranda; SMP; Biologi; Jelaskan perbedaan antara genotipe dengan fenotipe CL. Canis L. 05 Maret 2022 14:46. Pertanyaan. Jelaskan perbedaan antara genotipe dengan fenotipe. Mau dijawab kurang dari 3 menit?
Bagaimanadenganmu, apakah lebih suka cerita dengan happy ending, open ending, atau sad ending? Read More Related News. 4 Alasan Mengapa Kita Harus Menghargai Perbedaan. Tue, 31 May 2022 22:10. Mengapa Kulit Organ Genital Lebih Gelap? Ini Sebabnya. Wed, 20 Jul 2022 08:33. Alasan Mengapa Kita Harus Sering Mengucap Kalimat Tahlil.
Terjemahanfrasa MY HAPPY ENDING dari bahasa inggris ke bahasa indonesia dan contoh penggunaan "MY HAPPY ENDING" dalam kalimat dengan terjemahannya: You were once my happy ending , and I was yours.
sad Happy ending movies well they tend to be cheap romance crap movies. There are a few exceptions, but come on now. Gotta be sad movies. But then again I like having my heart ripped out I think" "hi thehawkbat, well, maybe you are right. i also tend to think that sad ending movies are more impressive than happy ending movies. some
qfDWU. ï»żJawabanHappy ending= Akhir cerita bahagiaSad ending= Akhir cerita sedihTrue ending= Akhir cerita kebenaranGood ending= Akhir cerita kebaikanPenjelasan Pertanyaan baru di B. inggris 36. Arrenge the words into a good sentence! Penilaian Akhir Semester /Kelas IV/Bahasa Inggris/2022-20234 a. 1- cartoons- I - used to - don't - on - bu ⊠t - watch - TV - anymore. b. Come to He - home - my school - after - will c. Would you - what drink - like - to? - -â 2. things you take to remember what you saw and lived in holidays 9 11. the thing you send to your family when you're on holidays a 1 ut e 3. the thi ⊠ng you need to put your clothes inside 7. where you sleep when you're in holidays 9. when you go to another country for holidays 10. something you can contemplate when you travel 12. where you go on holidays 13. things you buy when you are in holidays to remember the travel Ph U. e +âŹL untry is Down 1. the thing you carry with you everywhere and where you put all your stuff 4. the means of transport used to travel 5. the feeling when you're on holidays 6. the paper you need to travel 8. when you meet someone new 11. the place where you go on holidays at the seaâ The drivers of pedicabs are usually students with strong leg es. They 1 pay the owner $15 to $25 to rent a pedicab for a em 3 to keep the cab in g ⊠ood condition. A typical driver ea would by working as a waiter. He 5 can keep all the mone edicab driver said that he 7 feels like a businessman. He 8 ad he 9 is his own boss. rite the referent for They He them he He 6. he 7. he 8. He 9. heâ 9 and 1. Sita/can/plant/the tomatoes on the ground. + Sita can plant the tomatoes on the ground. - Sita can't plant the tomatoes on the ground. ? ⊠Can Sita plant the tomatoes on the ground? Yes, she can. No, she can't. 2. Ayumi/may/sell/some kilograms of peppers/in the market. +... -... ?... Yes, . No, ... 3. Septa/shall/bring/a plastic of cucumbers/to her home. +... -... ?... Yes, ... No, ... 4. They/will/buy/lettuces/tomorrow. +... -... ?... Yes, ... No, ... 5. Cipta/must/wash some clothes/on the weekend. +... -... ?... Yes, .. No,...â nama pakaian dalam bahasa Inggris kls 4 sâ
Daftar isi1 Apa perbedaan antara happy ending dengan sad ending?2 Apakah yang dimaksud dengan ending?3 Bagaimana cara bikin cerita yang sedih?4 Bagaimana cara membuat adegan? Perbedaan Happy Ending, Sad Ending dan Cliffhanger Ending Karena secara harfiah, Happy Ending berarti film yang memiliki ending bahagia, Sad Ending tentunya film dengan akhir yang menyedihkan dan Cliffhanger Ending memiliki arti alur film yang menggantung. Apa yg dimaksud dengan happy ending? Akhir bahagia happy ending adalah sebuah akhir dari sebuah alur dari sebuah karya fiksi di mana hampir setiap hal menjadi selaras dengan protagonis, rekannya dan nyaris setiap orang kecuali karakter jahatnya. Apakah dalam cerpen selalu berakhir bahagia? Dalam cerita, akhir yang baik tidak selalu harus bahagia. Kesempurnaan terbesar dari menulis cerita adalah ketika pesan yang kamu sampaikan dapat diterjemahkan sempurna dalam pikiran pembaca. Apakah yang dimaksud dengan ending? Kesimpulan. Menurut Kamus Bahasa Inggris Terjemahan Indonesia, arti kata ending adalah akhir. Arti lainnya dari ending adalah bagian terakhir. Apa yang dimaksud ending adalah? Ending merupakan sebuah akhir dari sebuah cerita atau drama sebagai akhir dari sebuah masalah. Ending disebut juga dengan kata koda atau penyelesaian cerita atau penutup cerita. Apa kata lain dari ending? Bagaimana cara bikin cerita yang sedih? Tips Meracik Cerita Sedih Menyisipkan semua pancaindra ke dalam teks cerita. Buat pembaca bersimpati pada tokoh yang kamu buat. Sisipkan konflik batin. Buatlah beribu rintangan untuk terus melumpuhkan pemeran utama. Perbanyak gaya bahasa. Apa yang dimaksud dengan sad ending dalam cerita fantasi? Happy ending adalah akhir cerita yang bahagia. Sedangkan sad ending kebalikannya, akhir cerita yang menyedihkan. Artinya end apa? Menurut Kamus Bahasa Inggris Terjemahan Indonesia, arti kata end adalah cita-cita. Arti lainnya dari end adalah tujuan. Bagaimana cara membuat adegan? 8 Langkah Menulis Adegan Scene Mengetahui apa yang perlu terjadi dalam adegan tersebut. Bertanya apa yang akan terjadi jika adegan tersebut dihilangkan. Pikirkan hal paling mengejutkan yang bisa terjadi di tempat kejadian. Mengkomunikasikan informasi yang penting kepada pembaca. Pikirkan tiga cara berbeda untuk memulainya. Bagaimana cara membuat cerita romantis? 5 Trik Menulis Kisah Romantis Datangnya Inspirasi Tak Terduga. Stephenie Meyer, penulis novel Twilight mendapatkan ide cerita lewat mimpinya. Peka Terhadap Sekeliling. Jika ide tak kunjung datang, jangan menunggu terlalu lama. Aturan Ending Cerita. Tragedi Romeo â Juliet. Gunakan Sudut Pandang Pembaca.
Table of Contents1 Are happy or sad endings better?2 Why happy endings are better?3 What is the saddest movie ending ever?4 Why are sad endings good?5 Do all stories need happy endings?6 How does the Titanic movie end?7 Does a novel need a happy ending?8 Can a thriller have a happy ending?9 Is the ending of a story Sad or happy?10 Why do some people prefer tragedies over Happy Endings? When a couple reuniting or girl getting her dream job doesnât feel like a viable ending to a story, it shouldnât be thrown in to make the reader happy. The story wonât feel complete if the ending is unbelievable. The biggest reason why sad endings are better than others at times is because it simply makes more sense. Why happy endings are better? Because happy endings provide hope, instilling the belief that obstacles can be overcome, love can last, fences can be mended, and good can triumph. Writing books with happy endings this, too, is a fine and noble occupation for a writer. Do readers prefer happy endings? Most genre readers want some sort of positive resolution in their fiction, even if sad or distressing things happen along the way. They want the good guys to prevail in the end, the murder to be solved, to have the sense that the world is safe from destruction, at least for a time. What is the saddest movie ending ever? Vote Grave of the Fireflies 1988 Gallipoli 1981 Sophieâs Choice 1982 Amour 2012 The Boy in the Striped Pajamas 2008 Life Is Beautiful 1997 Leaving Las Vegas 1995 The Notebook 2004 Why are sad endings good? It might be surprising, but multiple studies have shown that we actually enjoy sad endings. Our brains enjoy the feeling of empathy and sadness for others. In a way, we like seeing movie or game characters fall just short of their happy endings and endure tragedy as their final chapter closes. Why do happy endings make me sad? We cry at the happy ending. The reason was explained over 60 years ago by psychoanalyst, Joseph Weiss. Weiss explained that we unconsciously allow ourselves to feel distressing feelings only when itâs safe to do so. The danger of being overwhelmed has passed, and we can feel what was really there the whole time. Do all stories need happy endings? Itâs not always going to lead to a happy ending. Just like every other element, the ending must serve the story. That means there wonât always be a tight solution. Once he figures out whatâs going on and tracks her down, he learns his story â the story sheâs writing about him â doesnât end well. How does the Titanic movie end? The 1997 blockbuster film ends with an old Rose throwing The Heart of the Oceanâ necklace in the water. She is alone when she throws away the precious jewellery in the sea. However, in the new video, she is surrounded by treasure hunter Brock Lovett and his team, who were on the lookout for the precious jewel. How do you write a sad ending story? How to Create an Unhappy Ending Include Happy Moments in Your Work. In the Butterfly Effect, Evan thinks he has succeeded multiple times, only to find a fatal flaw in his efforts. Give Your Hero a Choice. Donnie has a last laugh, then a quiet smile, before he dies. Avoid Melodrama. Add Something Beautiful. Does a novel need a happy ending? To me, it completely depends on the book itself. I love endings that make me think, and many of those are unhappy. If itâs an ending that makes sense to the story, it doesnât matter if itâs happy or not. For Romances, a happy ending is a big requirement. Can a thriller have a happy ending? One ingredient that seems to appear in most really great endings is emotion. But if set up skillfully, a thrillerâs ending can deliver on a deeply emotional level. In addition to wrapping up all of the plot threads, and showing the hero finally defeat the villain, a thriller can also make you feel something. Why do movies with sad endings tend to be better? So if the story has a sad ending, thereâs probably a higher chance that it went through a stronger development than did MOST happy films Happy endings are the obviously preferred, for most people. Screenplay writers probably knows this. Therefore, they probably gave the entire movie a more thorough analysis before self-justifying a sad ending. Is the ending of a story Sad or happy? Itâs not just a question of a âsad versus happy endingâ â itâs more of why the ending is sad or happy, and what it contributes to the story. This decision lies completely with the author of the piece, and it can be a difficult balance to achieve. Why do some people prefer tragedies over Happy Endings? Because they are less predictable which sometimes prevents a cheesy ending. Happy endings are often cliches and writers steer clear of an ending that has been done before. Many pretentious critics or film/lit snobs favor tragedies or basically any original storyline/plot. Do you prefer unhappy endings or cliche endings? Unhappy endings is one of the easiest ways to achieve a sense of uniqueness. In my opinion, an unhappy ending just for the sake of avoiding a cliche ending is unnecessary.
Jelaskan Perbedaan Happy Ending Dan Sad Ending â Happy Ending dan Sad Ending adalah kedua jenis akhir dari cerita yang berbeda. Happy Ending adalah akhir yang membawa kebahagiaan, sedangkan Sad Ending adalah akhir yang membawa kesedihan. Happy Ending biasanya berisi tentang kebahagiaan, kesuksesan, dan kepuasan. Hal ini dapat dicapai melalui proses berjuang yang berat, sehingga karakter utama berhasil mencapai tujuannya. Kesuksesan ini biasanya berakhir dengan perasaan senang dan cinta, terutama jika karakter utama mencapai tujuannya dengan selamat. Di sisi lain, Sad Ending adalah akhir yang menyedihkan. Hal ini biasanya terjadi ketika karakter utama tidak berhasil mencapai tujuannya atau menjadi korban kecelakaan atau kematian. Perbedaan antara Happy Ending dan Sad Ending juga terlihat dalam pengaruhnya pada pembaca. Happy Ending membawa perasaan bangga dan optimis pada pembaca, sedangkan Sad Ending membawa pembaca pada perasaan sedih dan putus asa. Happy Ending juga memberi pembaca kesan bahwa segala sesuatu dapat dicapai dengan kerja keras dan tekad, sedangkan Sad Ending mengajarkan pembaca untuk lebih realistis dan menghormati proses. Jadi, Happy Ending dan Sad Ending adalah dua jenis akhir yang berbeda. Happy Ending berisi tentang kesuksesan dan kebahagiaan, sementara Sad Ending berisi tentang kegagalan dan kesedihan. Perbedaan ini juga tercermin dalam pengaruh yang diberikan pada pembaca, dengan Happy Ending memberikan pembaca perasaan optimis dan Sad Ending memberikan pembaca perasaan putus asa. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Jelaskan Perbedaan Happy Ending Dan Sad 1. Happy Ending dan Sad Ending adalah dua jenis akhir cerita yang 2. Happy Ending berisi tentang kebahagiaan, kesuksesan, dan kepuasan yang dicapai melalui proses berjuang yang 3. Sad Ending adalah akhir yang menyedihkan, terjadi ketika karakter utama tidak berhasil mencapai 4. Perbedaan antara Happy Ending dan Sad Ending tercermin dalam pengaruhnya pada 5. Happy Ending membawa perasaan bangga dan optimis pada pembaca, sedangkan Sad Ending membawa pembaca pada perasaan sedih dan putus 6. Happy Ending mengajarkan pembaca untuk berusaha keras untuk mencapai tujuan, sedangkan Sad Ending mengajarkan pembaca untuk lebih realistis dan menghormati proses. Penjelasan Lengkap Jelaskan Perbedaan Happy Ending Dan Sad Ending 1. Happy Ending dan Sad Ending adalah dua jenis akhir cerita yang berbeda. 1. Happy Ending dan Sad Ending adalah dua jenis akhir cerita yang berbeda. Happy Ending adalah akhir cerita yang membuat pembaca merasa bahagia dan senang. Akhir ini biasanya menampilkan semua orang bahagia, dan semua masalah yang ada di dalam cerita telah teratasi. Banyak cerita cinta memiliki akhir happy ending karena menampilkan sepasang yang bahagia bersama. Sad Ending adalah akhir cerita yang menunjukkan penderitaan, kekecewaan, dan keputus-asaan. Di akhir ini, masalah yang ada di dalam cerita tidak terpecahkan, dan hasilnya adalah karakter utama yang meninggal, melepaskan hubungannya atau tersingkir dari kehidupan itu sendiri. Karakter utama mungkin juga ditinggalkan sendirian. Sad Ending bisa menyentuh hati pembaca dan memberikan perasaan yang mendalam. Kedua jenis akhir ini bisa menjadi bagian dari cerita apa pun. Beberapa karya sastra klasik yang sangat populer memiliki Sad Ending. Beberapa contoh termasuk Romeo dan Juliet, Hamlet, dan Wuthering Heights. Namun, banyak cerita modern memiliki Happy Ending. Contoh-contoh ini meliputi Harry Potter dan The Hunger Games. Keduanya bisa membangun karakter cerita dengan cara yang berbeda. Sad Ending bisa mendorong pembaca untuk melihat karakter dalam sudut pandang yang berbeda. Happy Ending mengajarkan pelajaran yang berguna dan meninggalkan pembaca dengan sensasi yang menyenangkan. Keduanya menyampaikan pesan yang berbeda. Sad Ending berfokus pada kekecewaan dan kesedihan, sedangkan Happy Ending berfokus pada harapan dan optimisme. Ini menunjukkan bahwa tidak ada satu jenis akhir yang lebih baik daripada yang lain, tetapi kedua jenis akhir memiliki tujuan yang berbeda. 2. Happy Ending berisi tentang kebahagiaan, kesuksesan, dan kepuasan yang dicapai melalui proses berjuang yang berat. Happy ending atau ending bahagia adalah jenis akhir dari sebuah cerita yang membawa kesimpulan bahwa semua kepentingan utama dari cerita tersebut selesai dengan baik. Happy ending berisi tentang kebahagiaan, kesuksesan, dan kepuasan yang dicapai melalui proses berjuang yang berat. Karakter utama dari cerita biasanya memiliki tantangan yang harus dia hadapi dan melaluinya berhasil mencapai kesuksesan akhir yang diinginkan. Karakter utama terus bertahan dan berusaha untuk mencapai tujuannya meskipun ada banyak hambatan dan rintangan yang menghadangnya. Sad ending atau ending tragis adalah jenis akhir dari sebuah cerita yang membawa kesimpulan bahwa semua kepentingan utama dari cerita tersebut tidak berhasil diselesaikan dengan baik. Karakter utama dari cerita mungkin memiliki tantangan yang harus dia hadapi, tetapi dia tidak berhasil mencapai kesuksesan akhir yang diinginkan. Karakter utama mungkin bertahan dan berusaha untuk mencapai tujuannya, tetapi semua usahanya gagal dan akhirnya ia mengalami kehancuran. Akhir cerita ini biasanya menyebabkan perasaan kehilangan, kekecewaan, dan kesedihan. Kedua jenis akhir cerita ini berbeda karena memiliki tujuan yang berbeda. Happy ending berisi tentang kebahagiaan, kesuksesan, dan kepuasan yang dicapai melalui proses berjuang yang berat. Sedangkan sad ending berisi tentang kekecewaan, kehilangan, dan kesedihan karena semua usaha karakter utama tersebut tidak berhasil. Masing-masing memiliki tujuannya sendiri, namun pada akhirnya yang menentukan jenis akhir cerita adalah penulis. 3. Sad Ending adalah akhir yang menyedihkan, terjadi ketika karakter utama tidak berhasil mencapai tujuannya. Sad Ending adalah akhir dari sebuah cerita yang menyedihkan. Karakter utamanya tidak dapat mencapai tujuannya dan harus berakhir dengan kegagalan. Cerita ini biasanya berakhir dengan tragis dimana karakter utama harus mengakui kalah dalam upaya mereka. Karakter utama mungkin tidak dapat mencapai tujuannya karena masalah yang terlalu besar untuk mereka atau karena faktor lain seperti kekurangan waktu atau sumber daya. Karakter utama mungkin juga menghadapi kesulitan eksternal seperti masalah sosial, politik, atau lingkungan sehingga mereka tidak dapat mencapai tujuannya. Sad Ending bertentangan dengan Happy Ending dimana karakter utama berhasil mencapai tujuannya. Happy Ending biasanya didasarkan pada solusi yang inovatif atau pemecahan masalah yang tepat yang membantu karakter utama mencapai tujuannya. Karakter utama mungkin bertemu dengan keberhasilan setelah mengalami cobaan dan cobaan. Happy Ending biasanya berakhir dengan karakter utama yang berhasil mencapai tujuannya dengan cara yang ia lakukan sendiri atau dengan bantuan dari orang lain. Happy Ending juga biasanya memiliki unsur pembelajaran yang berguna bagi para pembaca untuk menerapkan dalam kehidupan mereka. 4. Perbedaan antara Happy Ending dan Sad Ending tercermin dalam pengaruhnya pada pembaca. Perbedaan antara Happy Ending dan Sad Ending tercermin dalam pengaruhnya pada pembaca. Happy Ending adalah jenis akhir yang menampilkan sebuah ending yang menyenangkan, misalnya saja dengan karakter utama yang berhasil mencapai tujuannya. Happy Ending berkomitmen untuk menyampaikan pesan bahwa semua yang baik akan berakhir dengan baik pula. Hal ini dapat membuat pembaca merasakan ketenangan dan kepuasan setelah berakhirnya cerita. Di sisi lain, Sad Ending adalah jenis akhir yang menampilkan sebuah ending yang suram, misalnya saja dengan karakter utama yang gagal mencapai tujuannya. Sad Ending berkomitmen untuk menyampaikan pesan bahwa semua yang buruk akan berakhir dengan buruk pula. Hal ini dapat membuat pembaca merasakan kesedihan dan kekecewaan setelah berakhirnya cerita. Kedua jenis akhir ini menimbulkan pengaruh yang berbeda pada pembaca. Happy Ending akan membuat pembaca merasa bersyukur dan puas karena karakter utama berhasil mencapai tujuannya. Sedangkan Sad Ending akan membuat pembaca merasa sedih dan kecewa karena karakter utama gagal mencapai tujuannya. Kesimpulannya, perbedaan antara Happy Ending dan Sad Ending tercermin dalam pengaruh yang berbeda yang ditimbulkan pada pembaca. Happy Ending akan membuat pembaca merasa bahagia dan puas, sedangkan Sad Ending akan membuat pembaca merasa sedih dan kecewa. 5. Happy Ending membawa perasaan bangga dan optimis pada pembaca, sedangkan Sad Ending membawa pembaca pada perasaan sedih dan putus asa. Happy Ending dan Sad Ending adalah jenis akhir dalam cerita yang dapat membuat pembaca merasakan berbagai emosi. Happy Ending adalah akhir cerita yang membuat pembaca merasa senang, bersemangat, dan bahagia. Ini membawa perasaan bangga dan optimis pada pembaca. Hal ini terkadang muncul dalam bentuk memenangkan perang, mendapatkan teman baru, atau suatu kejutan yang menyenangkan. Sad Ending adalah akhir cerita yang membuat pembaca merasa sedih, putus asa, dan bersedih. Ini membawa pembaca pada perasaan sedih dan putus asa. Hal ini mencakup kematian karakter utama, kegagalan mencapai tujuan, atau berakhirnya hubungan. Happy Ending dan Sad Ending berbeda dalam hal perasaan yang dibawa oleh pembaca. Pada Happy Ending, pembaca akan merasa senang dan optimis dengan hasil akhir cerita. Pada Sad Ending, pembaca akan merasakan perasaan sedih dan putus asa. Happy Ending juga berfungsi untuk memberi harapan pada pembaca, sedangkan Sad Ending berfungsi untuk menggambarkan kenyataan bahwa tidak semua cerita berakhir dengan cara yang indah. Sad Ending juga dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan pelajaran moral, seperti kesabaran, keberanian, dan kejujuran. 6. Happy Ending mengajarkan pembaca untuk berusaha keras untuk mencapai tujuan, sedangkan Sad Ending mengajarkan pembaca untuk lebih realistis dan menghormati proses. Happy ending dan sad ending merupakan dua jenis akhir dari sebuah cerita, keduanya berbeda dalam hal manfaat dan pesan yang disampaikan. Happy ending memberikan pesan tentang keberhasilan dan sukses, membuat pembaca bersemangat untuk mencapai tujuan mereka. Hal ini mengajarkan pembaca untuk berusaha keras untuk mencapai tujuan mereka. Sad ending menyampaikan pesan bahwa semua kegagalan dan kesalahan adalah bagian dari proses, bahwa setiap hal yang terjadi tidak akan selalu berakhir dengan cara yang diinginkan. Hal ini mengajarkan pembaca untuk lebih realistis dan menghormati proses. Meskipun keduanya berbeda, tidak ada yang salah dengan happy ending atau sad ending. Keduanya memiliki masing-masing nilai dan manfaat. Happy ending menginspirasi pembaca untuk berjuang keras dan mencapai tujuan mereka. Sad ending mengajarkan mereka untuk menghargai proses, tidak menyerah dan menyadari bahwa semua kegagalan dan kesalahan adalah bagian dari sebuah proses. Dengan kata lain, happy ending dan sad ending memberikan manfaat yang berbeda bagi pembaca.
Note This article is inspired by a speech I wrote for Academic Decathlon in my senior year of high school. Iâve rewritten it in article form to make it less dramatic and more concise. Enjoy! For years, Iâve been arguing with myself over which is better â sad or happy endings? Both have their strengths and weaknesses, but which one is the better ending? Which one has the most power and impact? Well, I could be lazy and take the middle ground with the conclusion that âboth are good in their own waysâ. But itâs more than just whether theyâre strictly âhappyâ or âsadâ that makes them worthwhile. The first time this conflict of which was better became apparent to me was after Lost ended. It was a great show, constantly depicting the tragedy of each characterâs life, and I was at first frustrated and confused by its finale. For the longest time, I couldnât shake my feelings of sadness for the fictional characters that had passed on, and why it had ended in such a needlessly tragic way. Watching the show, I wanted a happy ending for the characters, so when that expectation wasnât met, it was a hard fact to swallow. But I had to wonder why on earth it was bothering me so much in the first place. Why couldnât I accept a decision that was always out of my hands? I was simply the audience watching the story, so why should I be angry about their decision? Why was it so bothersome? It wasnât until I realized that, through this heartbreaking resolution, the creators of Lost had achieved a higher level of storytelling, that it started to make more sense. On the surface, Lost was a show with a âsad endingâ, but in truth it was so much more than that. It was bittersweet because it forced its audience to consider the human condition and mortality. If the show had ended happily, this theme wouldnât have resonated so strongly as it had throughout the rest of the show; it was because of this ending that the show is considered a masterpiece, because it doesnât cater to the audienceâs predictable wishes. The themes of life and death are driven home, and arenât cast aside in favor of a joyous ending where everything is tied up in a neat little bow. This isnât to say that the happy endings where everything is ideal are bad; but they sometimes lack the grating realism that sad endings have. The Harry Potter franchise is an example of a series where the âhappy endingâ didnât feel real to me. After finishing it, I was at first relieved that the heroes werenât killed and lived peaceful, happy lives, but it quickly became apparent to me that it went out of its way to be overly pleasing. In its endeavor to be perfect for its audience, it lacked a certain power that other stories had on me. It didnât resonate with me the way other stories did because it didnât feel realistic. It was the very definition of a happy, ideal ending with everything tied up in a neat little bow, but in exchange it lacked the power and values that people cherish during times of tragedy. So while these endings are satisfying, they donât always achieve the same level of power. Itâs gushing with so much joy that I almost forgot the conflict before this point. And then there are the sad endings that fail to be satisfying or meaningful â also known as Mockingjay. Simply put, I did not enjoy Mockingjay. The epilogue was handled pretty well, and bittersweet in its messages, but outside of that, the ending displayed an unfavorable shift in tone from the first two novels. I felt the audience was completely ignored in favor of a questionable artistic vision. It was unsatisfactory, and lacked any build up from the preceding novels. In that way, it didnât feel realistic and failed to tie any themes or ideas together. It seemed like Mockingjay was trying too hard to be a âsadâ, brutal ending, but it failed to drive any themes of life and death home the way Lost had. It was just being depressing for the sake of it, and that there was no purpose to it. It lacked any power that a sad ending can usually convey, and because of it, Mockingjayâs climax felt empty and meaningless. Itâs become more apparent to me that to have a strong âhappyâ or âsadâ ending, it needs to have relevance and purpose to the story as a whole. Itâs not just a question of a âsad versus happy endingâ â itâs more of why the ending is sad or happy, and what it contributes to the story. This decision lies completely with the author of the piece, and it can be a difficult balance to achieve. For instance, in a recent interview, Hajime Isayama, the author of critically acclaimed manga series Attack on Titan, expressed doubts over how he would end the series. Isayama originally planned to end Attack on Titan in a tragic way, but with the huge success of the anime and manga, heâs considering changing it so as not to betray his fans. Fans fervently expressed their thoughts in favor for one ending or the other, and for me, I was initially relieved that he was considering a less tragic alternative. But the more I thought about it, the more it occurred to me that I wouldnât completely hate it if it had a depressing ending either. The tone of Attack on Titan is extremely brutal, and the glimmers of hope that present themselves throughout the series are often snuffed out. The themes of mortality and helplessness are apparent, and a tragic ending would certainly drive those themes home. A âsadâ ending would be memorable and meaningful to the story as a whole. Though this is not to say that I wouldnât be bothered by a depressing ending â I would, but at the same time, it would force me to accept the storyâs overall themes and messages. But I ultimately came to the conclusion that it wasnât my choice to pick favorites, and that the way Attack on Titanâs ending plays out would be the authorâs choice regardless of my personal feelings. So true. Though Iâd really rather it if you didnât. As an artist, one must consider the ending every time they create a piece â how a certain ending will affect their overall vision of a piece. When writers write, they constantly consider the plot and whether or not they should go out of the way to satisfy their audience, or do something more unexpected that will be more profound and more on par with their vision as an artist. Itâs equally important to take the audienceâs thoughts into account as well, but to not let it completely override story developments either. The balance of fan satisfaction and artistic vision can be hard to achieve in âsadâ endings, but Iâve found that while I enjoy happy endings aka Fullmetal Alchemist Brotherhood, arguably having the best, most satisfying joyous ending ever, it always seems that the unexpected, unsatisfying endings that resonate with me the most. It seems to me that a sad ending can more successfully convey ideas that would otherwise be overlooked in a happy ending. Sad endings may contradict my ideal vision of how a story should end, but itâs because of those contradictions that theyâre the most memorable to me. They have a brutal authenticity that is more reflective of the natural state of the world at large; tragedy ensues, and not everyone can live joyously without strife. Fictitious stories have the liberty of conveying either idea, and itâs up to the audience to decide which value they prefer. Though sad endings may bother me to end, and though I may not like the justification or the creatorâs artistic intentions at the time, I appreciate them because they have more depth and value as a whole.
jelaskan perbedaan happy ending dan sad ending