Sebutkanmacam-macam batuan sedimen aquatis! SD. SMP. SMA SBMPTN & UTBK. Produk Ruangguru. Beranda; SMA; Geografi; Sebutkan macam-macam batuan sedimen aquatis! SA. Syifa A. 13 Mei 2022 10:42. Pertanyaan. Sebutkan macam-macam batuan sedimen aquatis! Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba
Salahsatu kota di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan batiknya selain Kota Solo, Ya Kota Pekalongan dengan Batik Pekalongannya. Batik Pekalongan ini tipikal batik dari daerah pesisir yang kaya akan warna, bahkan kita bisa menjumpai satu Batik Pekalongan dengan kombinasi sekitar 10 warna sehingga terkesan atraktif namun tetap dinamis.
Secaraumum, suku bangsa di Indonesia di golongkan kedalam dua kelompok besar, yaitu: 1. Kelompok Sub- Ras Melayu. Sub-ras melayu meliputi suku melayu tua ( Proto Melayu) dan suku melayu baru muda (Detero Melayu). Suku melayu tua seperti suku-suku bangsa yang terdapat di tapanuli dan suku toraja, suku Kubu Lubu, suku orang laut di Riau.
Perbedaan Unsur, Macam-Macam Iklim dan Cuaca; Teori-Teori Proses Terbentuknya Tata Surya; 14 Cara Jitu mengatasi Kantuk Saat Kuliah/Belajar; Macam-macam, Ciri-ciri Ras di Dunia dan di Indonesia; Pengertian, Bentuk, dan Pengaruh Diferensiasi Sosial; Macam-macam Artefak Prasejarah di Indonesia January (6) 2016 (195)
GandariaFlora Khas Jawa Barat Provinsi Jawa Barat memilih dan menetapkan pohon Gandaria sebagai flora identitas provinsi. Flora identitas ini biasa disebut juga sebagai
c Jawa Barat Daerah penghasil batik di Jawa Barat, antara lain Cirebon dan Tasikmalaya. Batik Cirebon memiliki kekhasan sendiri, yaitu motif mega mendung yang kaya akan warna seperti cokelat, ungu, biru, hijau, merah, dan hitam. Batik Tasikmalaya yang sangat terkenal adalah batik sarian yang merupakan kumpulan beberapa motif gabungan dari motif
KlCtv.
1. Fauna Endemik Jawa Barat Indonesia memang merupakan bangsa yang besar dan ini telah diakui oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Tak terkecuali dalam hal keanekaragaman hayati yang melimpah. Indonesia tercatat menduduki peringkat pertama dunia perihal jenis hewan mamalia dengan jumlah mencapai 515 jenis, 125 jenisnya merupakan hewan endemik yakni hewan yang tidak ditemukan di daerah lain. Peringkat kedua diduduki oleh kupu-kupu dengan jumlah mencapai 151 jenis. Sedangkan reptil berada di peringkat ketiga dunia dengan jumlah mencapai lebih dari 600 jenis. Jenis burung menduduki peringkat keempat dengan jumlah mencapai 1519 jenis, 420 jenis di antaranya merupakan hewan endemik. Terakhir, amphibi berada di peringkat ke lima yang meliputi hingga 270 jenis. Jawa Barat sendiri memiliki beberapa hewan endemik yang tidak ditemui di wilayah lain beberapa hewan masih bisa ditemui di daerah jawa lainnya, yakni Macan Tutul, Owa Jawa, Surili, Elang Jawa, Burung Cerek Jawa, Kancil Jawa, Kodok Darah, Kukang Jawa, Kucing Bakau, dan Lutung Jawa. Macan Tutul Panthera pardus Pada tahun 2005, Macan Tutul telah ditetapkan sebagai hewan khas Jawa Barat menggantikan posisi Badak Jawa. Apabila melihat dari sisi historisnya, Macan Tutul ini sejak dulu telah dijadikan ikon kegagahan Kerajaan Padjajaran. Masyarakat Sunda percaya bahwa macan tutul merupakan penjelmaan dari leluhurnya. Macan Tutul Jawa umumnya berukuran paling kecil bila dibandingkan dengan macan tutul lainnya. Namun mereka terkenal dengan sifatnya yang sangat cerdik, tangguh memanjat pohon, dan memiliki pendengaran dan penglihatan yang kuat. Hal inilah yang membuat Jawa Barat menggunakan hewan ini sebagai perlambang kekuatan, kecerdikan, kegagahan, dan keindahan. Satwa ini termasuk satwa yang dilindungi dan masuk dalam kategori βgentingβ yakni golongan satwa yang keberadaannya hampir punah dan satu-satunya kucing besar yang tersisa di Pulau Jawa. Daerah populasinya bisa ditemukan di Taman Nasional Gunung Pangrango. Mereka memiliki dua variasi warna, yakni macan tutul yang berwarna terang dan macan yang berwarna gelap macan kumbang. Owa Jawa Secara morfologi, Owa Jawa dipenuhi dengan rambut berwarna abu-abu keperakan, tidak memiliki ekor, berpostur tubuh tegak, dan mempunyai tangan panjang yang berguna untuk menunjang pergerakannya di pohon. Panjang tubuh individu jantan dan betina bisa berkisar 570 β 880 mm dengan berat tubuh sekitar 4-8 kg. Owa Jawa termasuk binatang yang dilindungi sejak tahun 1931. Sekarang populasinya terus menyusut hingga ada sekitar β ekor saja. Penyusutan habitat ini biasanya akibat ulah manusia yang suka melakukan perburuan. Mulanya keberadaan owa ini tersebar di seluruh penjuru Pulau Jawa, namun karena perubahan kondisi habitatnya kini populasinya hanya bisa ditemukan di Jawa Barat, dan sebagian kecil Jawa Tengah. Owa Jawa umumnya memakan buah, biji, bunga, dan daun muda. Namun tidak menutup kemungkinan mereka juga memakan ulat pohon, rayap, madu, dan beberapa jenis serangga lainnya. Surili Presbytis comata Surili merupakan hewan sejenis primata yang memiliki bagian punggung berwarna hitam atau coklat keabuan, disertai dengan jambul yang berwarna hitam. Namun tubuh bagian depannya dipenuhi dengan warna putih. Sedangkan warna muka dan telingannya berwarna hitam kemerahan. Panjang tubuh bisa mencapai 600 mm dengan berat sekitar 6 kg. Surili bisa ditemukan di kawasan hujan tropis dan hutan pegunungan. Hewan ini hanya ada di wilayah Jawa Barat dan Banten, tepatnya di kawasan hutan konservasi dan hutan lindung. Surili biasa memakan daun muda atau kuncup daun, namun bisa juga memakan serangga, jamur, dan tanah. Fauna ini lebih senang hidup berkelompok dengan jumlah 7 β 12 individu. Setiap kelompok biasanya terdiri dari satu jantan dengan satu atau lebih betina. Elang Jawa Nisaetus bartelsi Apabila melihat pada lambang negara Indonesia yakni burung Garuda, maka hewan yang dapat merefleksikannya adalah Elang Jawa. Namun keberadaannya kini terancam punah lantaran banyak perburuan liar yang dilakukan oleh manusia. Biasanya hewan ini diperdagangkan di pasar gelap untuk dijadikan hewan piaraan. Sehingga diperkirakan populasinya kini hanya tinggal 600 ekor. Habitat Elang Jawa biasanya dapat ditemui di wilayah hutan primer dan daerah perbukitan berhutan pada peralihan dataran rendah dengan pegunungan. Di Jawa Barat, Elang Jawa dapat dijumpai di Gunung Pancar, Gunung Salak, Gunung Gede-Pangrango, Gunung Papadayan, Gunung Patuha, dan Gunung Halimun. Secara morfologi, Elang Jawa memiliki jambul menonjol sebanyak 2-4 helai dengan panjang mencapai 12 cm. Panjang tubuh hewan ini bisa mencapai 60-70 cm, berbulu coklat gelap pada punggung dan sayap. Sedangkan ekornya bergaris-garis hitam. Elang Jawa ini memiliki sorot dan penglihatannya sangat tajam, berparuh kokoh, kepakan sayapnya kuat, berdaya jelajah tinggi, dan bila berdiri sosoknya akan terlihat gagah dan berwibawa. Burung Cerek Jawa Charadrius javanicus Burung yang memiliki warna dominan coklat dan putih ini berukuran sangat mungil yakni hanya sekitar 15 cm saja. Burung ini sudah jarang ditemui dan termasuk dalam fauna yang dilindungi. Uniknya, sarang-sarang yang mereka buat berada di tanah dengan dibentuk cekungan untuk menaruh telur-telurnya. Biasanya mereka hanya bertelur 1-3 telur saja. Habitat Cerek Jawa ini bisa ditemui di daerah sekitar tambak, pantai pasir, padang rumput berpasir dekat pantai, maupun di sungai. Kancil Jawa Tragulus javanicus Kancil merupakan hewan sebangsa rusa dari genus Tragulus yang memiliki tubuh kecil. Biasanya tubuh bagian atasnya berwarna coklat kemerahan, dan tengkuk bagian tengah berwarna lebih gelap dibanding bagian tubih lainnya. Ciri dari kancil jantan yakni tidak memiliki tanduk tetapi dibekalo gigi taring yang memanjang keluar dari mulutnya. Kanci biasanya hidup di hutan primer dan sekunder yang cukup lebat atau tanah kering di dataran rendah atau kaki bukit yang tidak jauh dari sungai. Umumnya, kancil dapat ditemui di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Mereka termasuk dalam kelompok herbivora yang memakan rumput, daun-daunan, kecambah, buah-buahan, ubi, dan lain-lain. Kodok Darah Leptophryne cruentata Secara morfologi, kodok darah atau yang lebih dikenal dengan kodok merah ini memiliki warna kulit hitam yang dipenuhi dengan bintik-bintik berwarna merah darah. Ukurannya kecil dan ramping. Biasanya hidup di daerah dekat air yang mengalir deras di daerah ketinggian antara β meter dpl. Kodok jenis ini tergolong hewan endemik Indonesia dan hanya bisa dijumpai di Taman Nasional Gede-Pangrango dan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Hewan ini termasuk hewan yang terancam punah, bahkan statusnya ditetapkan menjadi βkritisβ dimana diartikan sebagai hewan yang terancam punah tertinggi sebelum status βpunahβ. Mungkin kedengarannya sepele bila hewan yang dilindungi adalah hanya seekor kodok, namun ternyata keberadaan kodok ini sangatlah berpengaruh terhadap perubahan lingkungan. 2. Flora Endemik Jawa Barat Selain keanekaragaman fauna yang kaya, Indonesia pun terkenal dengan kekayaan aneka flora yang melimpah. Semua suku utama tumbuhan yang hidup di bumi dapat ditemukan di Indonesia. Indonesia setidaknya memiliki sekitar jenis tumbuhan, jenis lumut, jenis paku, dan jenis tumbuhan biji. Dari sekian ribu jenis tumbuhan tersebut, hanya sekitar 10% saja yang baru didayagunakan. Sedangkan sisanya belum digali dan dikembangkan secara optimal. Di Jawa Barat hidup beberapa tumbuhan endemik yang menjadi ciri khas dari wilayah tersebut, antara lain Gandaria, Anggrek Bulan, Kepuh, Bunga Rhododendron, Sawo Kecik, dan Rafflesia Patma. Gandaria Bouea macrophylla Buah Gandaria terpilih sebagai buah yang menjadi identitas kebanggaan warga Jawa Barat, berdampingan dengan Macan Tutul yang menjadi fauna identitas Jawa Barat. Secara fisik, tinggi pohon Gandaria bisa mencapai 27 meter. Daunnya sendiri berbentuk bulat telur dengan ujung yang meruncing. Biasanya dapat dijumpai di daerah beriklim tropis yang basah. Secara alami, Gandaria ini tumbuh di daerah dataran rendah hingga pada ketinggian 300 meter dpl. Namun, pada tanaman yang dibudidayakan, Gandaria mampu tumbuh dengan baik hingga ketinggia 850 meter dpl. Seluruh bagian dari tumbuhan Gandaria dapat dimanfaatkan dengan baik. Buahnya yang masih muda dapat dikonsumsi sebagai campuran rujak maupun sambal, sedangkan untuk buah yang sudah matang dapat dikonsumsi langsung. Daunnya sering digunakan sebagai peranti lalapan. Dan, batangnya dapat dimanfaatkan sebagai papan atau bahan bangunan. Anggrek Bulan Phalaenopsis amabilis Satu β satunya bunga yang dijuluki sebagai Puspa Pesona Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Tahun 1993 adalah Anggrek Bulan. Anggrek Bulan merupakan salah satu anggota genus Phalaenopsis, genus yang pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Belanda Dr. Blume. Phalaenopsis sendiri sedikitnya terdiri atas 60 jenis spesies dengan sekitar 140 varietas dimana 60 varietas diantaranya terdapat di Indonesia. Anggrek yang satu ini memiliki ciri khas berupa kelopak bunga yang lebar dan berwarna putih. Namun kini muncul anggrek bulan hibrida yang merupakan anggrek persilangan sehingga dapat menghasilkan warna yang lebih beraneka ragam. Kepuh Sterculia foetida Kepuh merupakan sejenis pohon tahunan yang berukuran besar dan tinggi dengan daun menjari. Secara fisik, tinggi pohon Kepuh bisa mencapai 40 meter dengan diameter batang bagian bawah sekitar 3 meter. Buah Kepuh berbentuk agak lonjoong dan besar hingga berukuran 7-9 cm dengan lebar sekitar 5 cm. Kulit buah tebal dan keras dengan warna merah kehitaman. Bentuk buahnya yang aneh seringkali masyarakat menyebutnya sebagai buah genderuwo. Disinyalir pohon ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan biofuel. Biasanya Kepuh ini banyak ditemukan di beberapa tempat yang dianggap keramat, seperti kuburan. Kepuh banyak terdapat di dataran rendah hingga ketinggian 500 meter dpl, terutama di daerah kering. Walaupun sering dianggap menyeramkan, namun Kepuh ini menyimpan sejuta manfaat, salah satunya untuk pengobatan. Hampir semua bagian tanaman dari kulit, batang, daun, buah, dan bijinya dapat digunakan sebagai campuran jamu. Penyakit yang bisa disembuhkan antara lain rematik, diuretic, dan diaphoretic. Bunga Rhododendron Rhododendron merupakan salah satu genus tanaman berbunga dengan jumlah spesies mencapai 800-an jenis, baik alami maupun hibrida. Indonesia pun memiliki beberapa spesies yang merupakan asli endemik. Pohon Rhododendron ini berbentuk semak dengan tinggi rata-rata di bawah satu meter. Daunnya kecil berwarna hijau. Semua jenis Rhododendron ini hanya mampu hidup di daerah yang beriklim sejuk, seperti di puncak gunung yang memiliki ketinggian di atas meter dpl. Namun memang bisa dibudidayakan di dataran rendah, tetapi tentu bunga yang dihasilkan akan kalah menarik dengan bunga yang hidup di iklim sebenarnya. Sawo Kecik Manilkara kauki Sawo Kecik atau Sawo Jawa memiliki ukuran pohon sedang dengan tinggi bisa mencapai 25 meter, sedangkan diameter batangnya mampu mencapai 100 cm. Daun-daun Sawo Kecik mengelompok pada bagian ujung batang. Buahnya berbentuk bulat telur berukuran kecil dengan panjang sekitar 3 cm. Sawo kecik yang matang berasa manis namun terkadang agak sedikit sepat. Keberadaan Sawo Kecik kini mulai sulit untuk ditemukan di Indonesia. Padahal manfaat yang terkandung dalam Sawo Kecik ini sungguh luar biasa yakni batangnya yang kuat dan keras sehingga sangat baik untuk bahan bangunan, perabot rumah tangga, alat-alat pertukangan, namun juga bisa diberdayakan untuk dijadikan bahan-bahan seni, seperti patung, ukiran, maupun alat-alat musik. Rafflesia Patma Mungkin bila mendengar nama bunga ini akan teringat pada Rafflesia arnoldi. Namun mereka berdua memiliki ciri fisik yang agak berbeda walaupun masih berkerabat dekat, satu genus. Rafflesia patma merupakan satu di antara 15 jenis Rafflesia yang terdapat di Indonesia. Tumbuhan ini memiliki ukuran bunga yang berdiameter antara 25-30 cm. Bunganya mempunyai lima kelopak berwarna jingga muda agak pucat, adapula duri-duri pada diktusnya. Sumber photo
Hello Sobat Ilyas! Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan keragaman flora dan fauna. Terletak di bagian barat Pulau Jawa, provinsi ini memiliki wilayah yang luas dan beragam jenis iklim, mulai dari hutan hujan tropis sampai dengan dataran rendah yang subur. Tak heran jika Jawa Barat menjadi habitat bagi berbagai macam flora dan fauna yang menarik. Flora Berbicara mengenai flora Jawa Barat, kita tidak dapat melewatkan Gunung Gede Pangrango yang menjadi rumah bagi berbagai macam tumbuhan endemik. Di sana terdapat pula taman nasional dengan luas sekitar hektar yang menjadi tempat hidup bagi hewan liar seperti burung, kera, rusa, dan berbagai jenis serangga. Selain itu, terdapat juga Hutan Mangrove yang berada di sekitar muara Sungai Citarum dan Sungai Cisadane. Hutan ini memiliki fungsi penting dalam menjaga keanekaragaman hayati dan menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah pantai. Tidak hanya itu, Jawa Barat juga memiliki kebun raya yang menjadi tempat berkembangnya berbagai macam tumbuhan dari seluruh penjuru dunia. Salah satunya adalah Kebun Raya Bogor yang terkenal dengan koleksi tumbuhannya yang lengkap dan beragam. Fauna Jika bicara mengenai fauna, Jawa Barat juga memiliki kekayaan yang tidak kalah menarik. Salah satunya adalah Harimau Jawa, hewan langka yang menjadi primadona di Taman Nasional Ujung Kulon. Selain itu, terdapat pula Badak Jawa yang menjadi simbol kekuatan dan kebesaran di Jawa Barat. Tak kalah menarik, berbagai jenis primata seperti Kera Jawa, Lutung Jawa, dan Surili Jawa juga dapat ditemukan di wilayah ini. Selain itu, terdapat pula berbagai jenis burung seperti Elang Jawa, Jalak Bali, dan Ciblek yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar burung. Pentingnya Konservasi Keanekaragaman flora dan fauna di Jawa Barat tentunya harus dijaga dan dilestarikan. Banyak spesies yang terancam punah akibat perburuan liar dan kerusakan habitat alaminya. Oleh karena itu, peran kita sebagai warga negara sangatlah penting dalam menjaga kelestarian alam dan menjaga keseimbangan ekosistem. Kita dapat melakukan berbagai cara untuk membantu pelestarian flora dan fauna, seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak satwa liar, dan melakukan penghijauan dengan menanam pohon. Dengan cara sederhana ini, kita dapat membantu menjaga keanekaragaman hayati di Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya. Kesimpulan Jawa Barat merupakan provinsi yang kaya akan keanekaragaman flora dan fauna. Dari Gunung Gede Pangrango hingga Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat memiliki berbagai tempat yang menjadi rumah bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang menarik. Namun, perlu diingat bahwa keanekaragaman hayati ini harus dijaga dan dilestarikan agar dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang. Mari bersama-sama menjaga alam dan kelestarian flora dan fauna di Jawa Barat. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, adat istiadat dan keanekaragaman flora dan fauna. Disetiap daerah di Indonesia pastinya memiliki jenis flora khas daerah tersebut. Pembahasan kali ini kita akan membahas terkait flora nusantara yang mendapat status sebagai simbol flora nasional yang melambangkan Indonesia serta keanekaragaman hayati Indonesia. Selain itu kita kana membahas juga terkait lambang flora provinsial yang melambangkan tiap-tiap provinsi yang ada di Indonesia. Flora Nusantara Flora Nusantara merupakan flora yang ditetapkan oleh Pememrintah Indonesia yang dimaksudkan sebagai harapan dan mamapu mewakili karakteristik bangsa dan Negara Indonesia. Indonesia memiliki tiga jenis bunga nasioanl yang ditetapkan melalui keputusan Presiden Indonesia Nomor 4/1993. Jenis bunga tersebut antara lain 1. Bunga melati Jasminum sambac ditetapkan sebagai Puspa Bangsa 2. Bunga anggrek bulan Phalaenopsis amabilis ditetapkan sebagi Puspa Pesona 3. Bunga Padma Raksasa Rafflesia Arnoldii ditetapkan sebagai Puspa langka Flora Identitas Provinsi di Indonesia Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 48 Tahun 1989 tanggal 1 September 1989 tentang Pedoman Penetapan Identitas Flora dan Fauna Daerah, berikut ini adalah daftar flora identitas di Indoneisa. 1. Aceh β Bunga Jeumpa Michelia champaca 2. Bali β Majegau Dysoxylum densiflorum 3. Bengkulu β Rafflesia Arnoldii Rafflesia Arnoldii 4. Banten β Kokoleceran Vatica bantamensis 5. DKI Jakarta β Salak condet Salacca edulis 6. DI Yogyakarta β Kepel Stelechocarpus burahol 7. Gorontalo β Gofasa, gupasa Vitex cofassus 8. Jambi β Pinang Merah Cyrtostachys renda 9. Jawa Barat β Gandaria Bouea macrophylla 10. Jawa Tengah β Kantil Michelia alba 11. Jawa Timur β Sedap malam Polyanthes tuberosa 12. Kalimantan Barat β Tengkawang tungkul Shorea stenoptera 13. Kalimantan Selatan β Kasturi Mangifera casturi 14. Kalimantan Tengah β Tenggaring Nephelium lappaceum 15. Kalimantan Timur β Anggrek hitam Coelogyne pandurata 16. Kepulauan Bangka Belitung β Nagasari Palaquium rostratum 17. Kepulauan Riau β Sirih Piper betle 18. Lampung β Bunga asar Mirabilis jalapa 19. Maluku β Anggrek Larat Dendrobium phalaenopsis 20. Maluku Utara β Cengkeh Syzygium aromaticum 21. Nusa Tenggara Barat β Ajan kelicung Diospyros macrophylla 22. Nusa Tenggara Timur β Cendana Santalum album 23. Papua β Buah merah Pandanus conoideus 24. Papua Barat β Matoa Pometia pinnata 25. Riau β Nibung Oncosperma tigillarium 26. Sumatera Barat β Murbei Morus macroura 27. Sumatera Selatan β Duku Lansium domesticum 28. Sumatera Utara β Kenanga Cananga odorata 29. Sulawesi Barat β Cempaka hutan kasar Elmerrillia ovalis 30. Sulawesi Selatan β Lontar Borassus flabellifer 31. Sulawesi Tenggara β Anggrek serat Dendrobium utile 32. Sulawesi Tengah β Eboni Diospyros celebica 33. Sulawesi Utara β Longusei Ficus minahasae 34. Timor Leste β Ampupu Eucalyptus urophylla Semoga informasi yang diberikan bermanfaat dan menambah wawasan anda tentang dunia flora dan fauna. Sampai bertemu di artikel artikel lainnya.. π
Macam-Macam Flora Bagian Barat - Kids, apa kamu tahu berbagai jenis-jenis flora Indonesia bagian Barat? Indonesia kaya akan flora dan faunanya yang tersebar di tiga kawasan dan dibagi menjadi empat wilayah. Kali ini kita akan membahas flora Indonesia bagian barat, seperti jenis, karakteristik hingga contohnya. Baca Juga Pembagian Flora Indonesia Bagian Tengah Jenis dan Persebarannya Jenis-Jenis Flora di Indonesia 1. Flora Sumatra-Kalimantan 2. Flora Jawa-Bali 3. Flora Kepulauan Wallacea 4. Flora Papua Sekarang kita bahas apa saja flora Indonesia bagian Barat, ya! Flora Indonesia bagian barat Bagian barat Indonesia terdiri dari Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Nah, sebagian besar wilayah Sumatra dan Kalimantan beriklim hujan tropis. Iklim ini membuat wilayah tersebut memiliki iklim yang curah hujannya tinggi sehingga tingkat kelembapannya basah. Bahkan wiayah ini memiliki curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Untuk itu, vegetasi yang mendominasi adalah hutan hujan tropis dengan tanaman heterogen, hutan muson tropis, sabana tropis, serta hutan bakau. Baca Juga Jenis-Jenis Flora dan Fauna di Indonesia Beserta Persebarannya Jenis-Jenisnya berdasarkan wilayah 1. Jenis flora khas hutan muson tropis adalah pohon jati. 2. Jenis yang mendominasi wilayah Jawa Timur dan Bali adalah sabana tropis, seperti pohon pinus mercussi dan cemara. 3. Jenis flora pantai tropis di Pulau Jawa dan Bali hutan bakau. Contoh-contoh flora Indonesia bagian Barat 1. Rafflesia Arnoldi 2. bunga bangkai Amorphophallus Titanum 3. Pohon keruing 4. Meranti 5. Jati 6. Pinus 7. Kapur barus 8. Rotan Baca Juga Mengenal Jenis-Jenis Flora dan Fauna yang Berasal dari Asia Tenggara - Ayo kunjungi dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani dunia pelajaran anak Indonesia. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
macam macam flora di jawa barat