PekerjaanProyek Infrastruktur jalan dan jembatan sedang dilaksanakan di beberapa titik di Wilayah Kecamatan Bojonggede dan Tajurhalang peningkatan jalan. Sabtu, 9 Juli 2022 Breaking News. Pekerjaan Proyek Infrastruktur Wilayah Bojonggede Tajurhalang (BOMANG) Sedang Berjalan; 117 Anggota Khilafatul Muslimin di Purwakarta Berikrar Setia Terhadap BLITAR Pembangunan jalur pantai selatan Jawa (Pansela) yang melintas di wilayah Kabupaten Blitar atau Lot 7 berjalan lambat. Sejak dicanangkan peletakan batu pertamanya pada akhir 2019, hingga kini baru 5,2 kilometer atau sekitar 7,5 persen dari total 66,12 kilometer, yang selesai dikerjakan. Analisadailycom, Medan - Terdakwa kasus kredit macet Rp39,5 miliar di salah satu Bank BUMN, Mujianto (67), mulai disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (3/8). Mujianto didakwa melakukan pencucian uang sehingga dijerat dengan Pasal 5 ayat 1 UU No 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Timproyek sedang mengembangkan sebuah robot dua bersenjata yang dapat beradaptasi dengan perubahan mendadak dan tak terduga di lingkungannya, misalnya untuk menghindari menabrak orang yang berjalan di jalan. Peneliti lain sedang melihat keterampilan manipulatif robot dan bagaimana meningkatkan ketangkasan mereka sehingga mereka dapat Pintupintu ini dapat membuka dan menutup melalui gerakan hidrolik. Pembongkaran material dilakukan saat kendaraan bergerak. Material yang bisa diangkut lebih bervariasi, mulai dari pasir, tanah, kerikil, batuan, lempung, hingga sedimen (lumpur). Hanya saja, alat berat ini tak memungkinkan berjalan di daerah terjal (kemiringan medan maksimal 5%). Proyekproperti yang berada dalam tahap konstruksi akan tetap berlanjut dan berjalan, meskipun saat ini sedang masa transisi pandemi Covid-19. Dengan melanjutkan penelusuran di situs ini, Anda memberikan persetujuan terhadap hal yang sama. jQ0Mq. MEDAN - Dari delapan proyek strategis yang ditawarkan North Sumatra Invest NSI sejak beberapa tahun lalu, hingga kini belum tetapi, menurut Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Pemprov Sumatra Utara Naslindo Sirait, beberapa di antaranya sedang dalam tahap penjajakan."Ada yang sudah solited, beberapa menunggu minat investor dan sebagian ready to offer," kata Naslindo kepada Bisnis, Minggu 14/11/2021.Delapan proyek yang ditawarkan NSI adalah sektor infrastruktur di Kawasan Industri Medan senilai Rp359 miliar, Light Rail Transit LRT Mebidang senilai Rp20,3 triliun, Kereta Api Pematangsiantar-Parapat senilai Rp12,1 triliun, Mixed Use Rental Apartment Rp1,1 triliun. Kemudian Kawasan Industri Kuala Tanjung senilai Rp28,8 triliun, Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei senilai Rp134,1 triliun, Sport Center senilai Rp10 triliun dan sektor pariwisata Toba Caldera Resort senilai Rp1,6 tahun depan, Naslindo mengatakan bahwa Pemprov Sumatra Utara akan menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Umum Penanaman Modal RUPM dan Peraturan Daerah tentang Pemberian Insentif Bagi Penanam Modal. Tujuannya tak lain untuk menarik investor sebanyak-banyaknya ke Sumatra Utara."Kedua, Pemprov Sumatra Utara akan melakukan promosi yang efektif. Dalam Bulan November 2021 akan diadakan KIM Expo dan NSI dengan melakukan business matching," kata Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara Soekowardojo juga tak menampik bahwa saat ini belum ada satu pun investor yang sudah menanamkan modalnya dalam sederet proyek di atas."Beberapa calon investor telah pada tahap penjajakan lebih lanjut dengan pengelola proyek investasi, seperti di proyek KEK Sei Mangkei," katanya kepada Sumatra Invest atau NSI adalah tim kerja lintas lembaga di Sumatra Utara yang bertujuan untuk meningkatkan investasi melalui kegiatan promosi dan perdagangan. Keanggotaan NSI sendiri terdiri dari instansi di tingkat provinsi serta kabupaten dan Surat Keputusan Gubernur Sumatra Utara Nomor NSI diketuai oleh Asisten Administrasi Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Pemprov Sumatra wakilnya adalah Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu DPMPPTSP dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Pemprov Sumatra tim ini berada di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara, tahun ini, lanjut Soeko, tim NSI sudah melakukan berbagai upaya untuk menarik investor ke Sumatra Utara. Di antaranya dengan menggelar NSI Business Profile Challenge. Program ini mendorong semua kabupaten dan kota untuk menggali potensi investasi di daerah masing-masing agar memenuhi aspek Investment Project Ready to Offer IPRO.NSI juga secara aktif ikut serta dalam berbagai event promosi proyek investasi dan business matching serta one on one meeting antara pengelola proyek investasi dengan calon tahun depan, kata dia, NSI akan tetap melanjutkan strategi yang telah ada. Kemudian, mereka juga akan menyelenggarakan promosi investasi daerah yang langsung melibatkan calon investor existing dan potensial."Ke depan, selain melanjutkan implementasi strategi yang telah berjalan, mempertajam pelaksanaan, berkoordinasi dengan Bappeda dan DPMPPTSP," kata Soeko. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini investasi sumut KNO - Kuala Namu International Airport, Medan Phase 1 Soft Opening on July 25th, 2013 and Officially open on March 27th, 2014 by the President of the Republic of Indonesia This thread contains the journey of this airport from its inception back in 2006 when news about its construction and its development was scarce until its completion. For those who want to learn about its interesting journey, you are welcome to read on from this posting. Otherwise, please jump to - page 543 for the reports and discussions on the ferry flights from the old MES to KNO - page 565 for the reports and discussions on the 1st day of full soft opening operation at KNO - page 823 for the reports and discussions on the official ceremony of the grand opening of KNO Note I have updated all pictures of KNO as per Nov. 29 and 30th, 2013 on page 758 starting from posting no. 10150 Note 2 Most up-to-date pictures of KNO as per Dec. 24 are on page 769 starting from posting no. 10370 to 10372 With an estimated 9 days to go before the official soft opening of this new airport in Medan, here is the final specifications of this airport for the readers of this thread to refer to Land Size 1,365 Ha which makes it just slightly above 1o times the current airport in MES Terminal Size 118,930 sq. meter phase 1 Apron Size 200,000 sq. meter phase 1 Apron Capacity ; 33 widebodies Terminal Capacity million pax per annum phase 1 Runway 1 3,750 m x 60 m already A380 ready Runway 2 to be constructed in later phase Taxiway 3 taxiways - 3,750 m x 30 m - 2,000 m x 30 m - 2,000 m x 30 m All these pictures are reposts from pictures found in the pages of this thread. Credits and copyrights belong to the respective owners and posters in this thread. Finishing of the departure area of Kuala Namu International Airport Departure Area - Main Entrance Drop Off Area Departure Area - Inside Main Terminal Looking at one of the 4 check-in counter islands. Each island has at least 22 check-in counters on 2 sides giving the airport a total of at least 88 counters in the 1st phase of its operation. Immigration Area the main Departure Pier - Both Domestic and International traffics will share a common sterile area on a departure pier before immigration. This view is looking towards the smaller International section of the departure pier. Potential Layout of Each Floor Area at KNIA Rendering of the train station at KNIA Construction is on going now...latest pictures will be reposted soon Old Postings The location of Kuala Namu in relation to the current Polonia airport The master plan for this airport all in 3 phases The 1st phase master plan which is what the current project is based on Areal View of the new Kuala Namu airport Eyes-level view of the new airport I would need all your help to update this thread..... Let's see if Medan can get its new airport before the end of 2010. Some preliminary information on the new airport - Terminal is still being designed - Angkasa Pura 2 to be responsible in building the terminal side - Ministry of Transportation and Telecommunication to be responsible in building the air side - Earlier report stated that the terminal is designed to handle 10 million passenger per year in its 1st phase development. The entire project will take 3 phases and is expected to handle up to 50 million passengers per year once all phases are completed - To be the 2nd largest airport in Indonesia after CGK - will have 2 runways once the entire project is completed - To have a train connection directly from and to the terminal Here is the latest update from the local Medan newspaper, Analisa Daily, on the project - Pemprovsu akan Terus Awasi Tahapan Pembangunan Bandar Udara Kuala Namu Kacab PT Angkasa Pura II Pembangunan Tahap Awal Sudah Dimulai Medan, Analisa Pemprovsu akan terus mengawasi tahapan pembangunan Badara Kuala Namu yang telah dicanangkan Wakil Presiden beberapa waktu lalu. Saat ini pihak Angkasa Pura sebagai pengelola, untuk tahap awal sedang melakukan pengerasan jalan menunju bandara tersebut, pembuatan pagar beton serta membangun pos jaga dalam upaya mengawasi proyek dimaksud. “Dari kenyataan kita lihat memang pihak Angkasa Pura II sudah mulai bekerja. Untuk itu kita harapkan, secara bertahap proyek pembangunan ini dapat terus berjalan sesua dengan planning yang ditetapkan, sehingga target 2009 Bandara Kuala Namu sudah dapat kita operasikan akan terwujud,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Provsu RE Nainggolan ketika meninjau proses awal pembangunan Bandara Kuala Namu, Selasa 7/11 siang. RE Nainggolan didampingi Kacab Angkasa Pura II Medan Drs. Prido Frinaldo MM, Kaban Infokom Provsu Drs. Eddy Syofian MAP dan sejumlah wartawan unit Kantor Gubsu juga menyebutkan, proses pembangunan Bandara Kuala Namu ini menjadi perbincangan hangat di tingkat pusat. Pemerintah Pusat saat ini, sedang menyiapkan dana APBN dan berupaya menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya dalam pembangunan Bandara ini. “Dalam waktu dekat ini saya akan rapat lagi di Jakarta khusus membicarakan pembangunan Bandara Kuala Namu. Jadi dukungan masyarakat dan wakil-wakil kita yang ada di DPR-RI sangat menentukan, sehingga apa yang kita impikan akan menjadi kenyataan,” ujar RE Nainggolan. Ketika ditanya tentang masih adanya lahan tanah masyarakat yang belum mendapat ganti rugi dengan tegas RE Nainggolan mengatakan, sebagaimana laporan yang ia terima dari Angkasa Pura II, semua lahan masyarakat yang terkena proyek pembangunan Bandara Kuala Namun sudah selesai. Pembebasan lahan tidak masalah lagi. Saat ini kita sedang memfokuskan bagaimana proyek pembangunan Bandara Kuala Namu ini dapat berjalan sesuai rencana, dengan mencari para investor untuk mendanai pembangunan mega proyek ini. “Saya optimis kalau pihak Angkasa Pura II serius menangani proyek ini, 2009 kita sudah terbang dari Bandara berkelas Internasional ini,” ungkapnya. PROSES Prido Frinaldo menjawab pertanyaan wartawan yang terkesan PT Angkasa Pura lamban dalam menangani pembangunan proyek ini mengatakan, sebenarnya dalam membanguan proyek raksasa seperti ini membutuhkan proses yang panjang dan perencanaan yang matang. Proses pembangunan sebenarnya bukan hanya terpaku kepada pembangunan fisik semata. Jadi tidak benar kalau Angkasapura belum melakukan pengerjaan dalam proses pembangunan Bandara Kuala Namu. Saat ini kita sedang menyiapkan desain terminal. Untuk sektor darat pengerjaan proyek ini sepenuhnya ditangani PT Angkasa Pura dan untuk sektor udara akan ditangani oleh Menteri Perhubungan. Dari pengamatan wartawan, di atas areal yang akan dijadikan Bandara baru tersebut masih ada ribuan pohon jagung dan tanaman lainnya, meskipun seharusnya lahan tersebut harus bebas dari garapan masyarakat guna menghindari timbulnya masalah. Menanggapi hal ini Prido Frinaldo mengatakan, sesuai kesepakatan yang dibuat antara masyarakat penggarap dengan PT Angkasa Pura, bahwa bila saatnya nanti lahan tersebut akan digunakan, maka masyarakat harus keluar dari areal tersebut. “Kita sudah buat kesepakatan untuk itu. Jadi bagi pihak kami tidak ada masalah,” Prido. di Medan ANTARA - Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution memastikan bahwa pembangunan sejumlah proyek infrastruktur besar dan penting di Kota Medan bakal dimulai pada 2023. "Alhamdulillah, kita sudah bertemu pak Menteri PUPR. Saya sampaikan rencana pembangunan di Kota Medan. Tahun ini semua dirampungkan hingga pembangunan fisiknya sudah bisa mulai 2023," kata Bobby dalam keterangan tertulis di Medan, Jumat. Pernyataan ini disampaikannya usai bertemu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono beserta jajarannya di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis 14/4. Wali kota mengaku pihaknya sempat melaporkan rencana Pemkot Medan yang membangun sejumlah proyek infrastruktur penting di Kota Medan kepada Menteri Basoeki. Baca juga Pemkot Medan dukung sertifikasi kompetensi fotografi Di antaranya jembatan layang di Jalan Gatot Subroto Simpang Manhattan, revitalisasi Stadion Teladan, revitalisasi Stadion Kebun Bunga, pembangunan dan perawatan jalan nasional di Kota Medan. Kepada Menteri PUPR, Bobby berupaya agar anggaran yang dibutuhkan untuk membangun sejumlah proyek infrastruktur penting itu sepenuhnya menggunakan APBN. Sebab anggaran yang dimiliki oleh Pemkot Medan jelas tidak mencukupi, seperti untuk merevitalisasi Stadion Teladan saja membutuhkan anggaran sekitar Rp800-an miliar. "Iya, kita berharap seluruhnya ditanggung APBN. Tapi kalau tidak memungkinkan, ya kita padukan dengan APBD yang kita punya," kata Wali Kota Bobby. BESITANG Waspada Proyek pembangunan jalur kereta api Trans Sumatera Medan-Aceh berjalan lamban. Mega proyek yang menelan investasi super besar ini dibangun tahun 2017, tapi sudah hampir 5 tahun berjalan, proyek ini belum juga rampung. Awalnya, proyek strategis nasional ini ditargetkan selesai tahun 2020. Tapi nyatanya, sudah hampir mendekati penghujung tahun 2021, proyek belum juga rampung, malah di sejumlah spot titik, bangunan RW retaining wall banyak yang miring dan terancam roboh. Pangamatan di lapangan, Selasa 16/11, sampai kini, sebagian besi rel serta bantalan beton di lintasan Kel. Bukitkubu, Kec. Besitang, belum juga terpasang. Begitu juga jembatan yang menyeberangi sungai Besitang, hingga kini masih jauh dari kata rampung. Sementara, khusus di lokasi proyek BSL-10, proses perbaikan RW yang terancam roboh terkesan berjalan sangat lamban. Dinding tembok beton penahanan tanah yang kondisinya miring diperkirakan sepanjang ratusan meter belum selesai diperbaki. Kini, pihak kontraktor masih melakukan upaya pengerukan kembali tanah timbun di ujung jembatan fly over di kawasan Simpang Lima, Kel. Pekan Besitang. Sementara, dinding RW masih tampak miring dan belum diperbaiki. Pergeseran dinding RW ini berdampak pada bangunan rumah warga. Belasan bangunan rumah warga rusak berat akibat amblasnya tanah di lokasi RW. Pada 31 Maret lalu, Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah II mengadakan pertemuan dengan warga yang terdampak. Kepling, Sukardi, pada pertemuan tersebut meminta kepastian dari Balai Perkeretaapian terkait pembayaran ganti rugi kepada warga yang terdampak. Warga menuntut kepastian realisasi pembayaran ganti rugi dari PT KAI. Melan, salah seorang warga yang terdampak pembangunan RW saat dihubungi mengatakan, sampai kini belum ada realisasi ganti rugi dari pihak PT KAI. “Hingga kini belum ada kepastian tentang ganti rugi,” kata pria berkumis tebal itu. PPK Wilayah II Balai Teknik Perkerataapian Kementerian Perhubungan Wilayah Sumatera Bagian Utara, Hilman Hartono, ketika itu di hadapan warga menyampaikan, dampak yang dialami warga akibat kondisi tanah ada yang tidak stabil. “Ada kondisi tanah yang tidak stabil sehingga terjadi pergeseran dan ini sudah diidentifikasi. Bukan kami lamban menangani, tapi kami masih menunggu identifikasi dari tenaga ahli,” ujarnya. a10

proyek yang sedang berjalan di medan