Ketika tidur itu ada dua cara menurut ulama. Cara pertama : ketika seseorang berbaring miring, bila kiblat dibarat, maka kepalanya disebelah utara sedangkan kakinya disebelah selatan, kemudian wajah dimiringkan ke arah barat, sehingga yang bersangkutan bertumpu pada lambung kanannya. Hal ini sesuai dengan hadits tersebut di atas. Jika, ada anggapan shalat harus menggunakan sajadah, ini dikhawatirkan dapat menjadi suatu bid'ah. Syaikh 'Utsman Al Khomis menerangkan, "Yang dimaksud bid'ah adalah jika berkeyakinan bahwa shalat mesti di sajadah dan ia mengharuskan seperti itu. Ini jelas bid'ah. Namun yang tepat, sujud di atas sajadah bukanlah bid'ah. Rasulullah ﷺ bersabda: "Diangkatkan pena (tidak dibebani hukum) atas tiga (kelompok manusia), yaitu anak-anak hingga baligh, orang tidur hingga bangun, dan orang gila hingga sembuh." (HR Abu Dawud). berikut tanda-tanda yang akan terjadi padanya sesuai dengan yang disebutkan dalam beberapa surat Al-Quran. 1. Mimpi basah. An Nisa: 103) Ini merupakan bagian dari nikmat Allah Ta'ala dan kemudahan dari-Nya. Karena Al Qur'an adalah dzikir yang paling agung, sehingga (berdasarkan ayat tadi) membacanya sambil berbaring boleh saja. Jika membaca ayat sajadah, maka (cara sujud sajadah): berdiri kemudian sujud, lalu duduk, lalu sujud, jika memang ia menginginkannya. Pada Mei 2006 Kang Abik meluncurkan Buku yg berjudul 'Di Atas Sajadah Cinta' . Buku Di Atas Sajadah Cinta adalah antologi atau himpunan cerpen dan kisah cinta yang mana memuat 38 cerita seperti teladan islami yang terinspirasi dari kisah-kisah nyata Rasulullah saw dan kisah nyata sahabat-sahabat Habiburrahman El Shirazy sendiri. Najis Mutawassitah pula adalah selain daripada kedua-dua jenis najis di atas. Najis Mutawassitah adalah seperti air kencing, najis haiwan dan darah. (Lihat al-Fiqh al-Manhaji, 1/40-41) Hukum tahi cicak. Berdasarkan kepada pembahagian di atas, tahi cicak termasuk dalam kategori najis mutawassitah. Hal ini kerana menurut mazhab al-Syafi'i tahi br0j.

bolehkah tidur di atas sejadah